AIA Ganti Nama Jadi Avrist Assurance

Written by Eva Simanjuntak
Monday, 02 November 2009 09:22
PT Asuransi AIA Indonesia berganti nama menjadi PT Avrist Assurance, sejak 22 Oktober 2009 lalu. Menurut Chief Agency Officer Avrist Assurance, Rusli Chan, perubahan ini mencerminkan status sebagai perusahaan asuransi independen yang kian gesit dan responsif dalam membuat keputusan untuk memenuhi kebutuhan nasabah, serta mengembangkan potensi karyawan dan agen. Meski “ganti nama”, lanjutnya, namun Avrist tetap mengedepankan kepentingan pemegang polisnya. “Yang berubah adalah brand, pemegang hak pemegang polis tetap dilindungi,” tegasnya didampingi Head of Marketing, Novita J Rumngangun, di Medan, pekan lalu.

Rusli berharap, melalui brand baru ini, Avrist berencana kian melebarkan sayapnya di tanah air. Salah satu caranya, menerapkan konsep independen agency. Langkah ini terkait target pertumbuhan hingga dua digit. Selain itu, pihaknya juga kian intensif menggarap pasar yang selama ini dilirik tetapi belum dirambah maksimal, terutama di kawasan Indonesia timur.

“Ke depan distribusi agency mengusung konsep independen akan dilakukan. Begitu juga pasar yang belum tergarap seperti Gorontalo dan Samarinda. Di Batam juga kita sudah punya agency dan bakal kian maksimalkan,” ujar Rusli, lantas menambahkan, saat ini Avrist memiliki 3.800 agen.

Lebih lanjut dikemukakannya, usai berpisah dari AIA Hongkong, kepemilikan Avrist mayoritas dipegang perusahaan lokal. Rusli menyatakan, selama 2008, perusahaan telah membayarkan 15.000 klaim dengan nilai total Rp 118 miliar. Aset perusahaan saat ini sangat solid, yakni senilai Rp 5,4 triliun.

Sejalan dengan perubahan nama, pihaknya juga sedang dalam proses merampungkan negosiasi dengan calon investor minoritas internasional, Deutsche Investitions und Entwicklungsgesellschaft-Bank Pembangunan Negara Jerman-red), salah satu institusi keuangan terbesar di Eropa. “Ada investor yang tertarik dan serius bergabung dengan Avrist. Begitu juga dengan banyaknya kompetitor asing yang baru masuk menandakan pasar industri asuransi di tanah air sangat terbuka, karena masih single digit,” paparnya.

Di bagian lain, Regional Agency Director Arvist Medan, Rudiman, menyatakan, sejumlah bencana alam beberapa tahun terakhir memicu kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi.

EVA SIMANJUNTAK | GLOBAL | MEDAN